
Pembangunan – Dunia Kontruksi adalah hal yang terkadang disepelekan oleh beberapa orang. Semua orang dari sekian banyak lapisan dan latar belakang merasa mampu melakukannya. Namun adakalanya sebab kemampuan yang terbatas dan bahkan baru mengupayakan menangani menciptakan owner/pemilik proyek menjadi ajang coba-coba guna mereka yang berprilaku laksana itu.
Maka, pastinya kunci dari seluruh itu, anda sebagai owner hendaknya sedikit lumayan mengetahui bagaimana proses dari konstruksi itu. Konstruksi yang awam digeneralisasi menjadi dua klasifikasi yakni :
- Konstruksi.
Pembangunan atau konstruksi ialah pembuatan suatu bangunan dari awal. Urutan dari pembangunan ialah :
- Pekerjaan awal. Terdiri dari persiapan lokasi lahan (pembersihan), Mobilisasi perangkat dan Bahan, Persiapan listrik dan air kerja, keamanan, dan perizinan.
- Pekerjaan Struktur. Terdiri dari pembangunan:
- Pondasi
- Sloof
- Kolom
- Balok
- Pelat Lantai Beton (bila bangunan bertingkat)
- Struktur beda yang memakai beton
3. Dak Beton (bila memakai Dak)
4. Pekerjaan Dinding.
5. Pekerjaan Atap
6. Pekerjaan Perpipaan dan Elektrikal
7. Pekerjaan Pekerjaan Plafond
8. Pekerjaan Lantai
9. Pekerjaan Pengecatan
10. Pekerjaan Hiasan/Tambahan.Khusus
11. Pekerjaan Akhir
Struktur Bangunan terbagi menjadi 3:
- Struktur Bawah. Terdiri dari struktur Pondasi (Pondasi Beton bertulang dan Pondasi Batu Kali, Sloof (bentuk laksana balok beton dengan besi tulangan).
- Struktur Atas/Struktur Penyangga. Terdiri dari Kolom (dapat berupa beton dengan besi tulangan atau Profil Baja), Balok, Pelat Beton.
- Struktur Atap. Rangka Atap (Rangka Kayu atau Rangka Baja Ringan), Dak Beton, Penutup Atap (Atap genteng beton, genteng tanah (plentong), Asbes, dan material penutup atap lain)
Proses pembangunan perlu diacuhkan untuk masing-masing prosesnya khususnya proses struktur. Daya dukung tanah perlu diacuhkan karena bakal menilai besarnya dimensi/ukuran pondasi, bisa jadi penurunan tanah (karena jenis tanah adalahtanah empuk yang mempunyai penurunan tanah yang besar). Nilai dari daya dukung tanah seringkali didapat dari pengujian tanah/Soil Test yang bisa mudah diperoleh dari jasa sondir test dari Laboratorium tanah (atau seringkali dari Universitas).
Adapun guna struktur bangunan butuh dihitung guna dapat menilai dimensi pondasi, kolom, balok dan dimensi serta jumlah besi tulangan yang lebih tepat guna dan ekonomis. Banyak dari anda yang melalaikan hal ini, sampai-sampai yang terjadi ialah pembengkakan dimensi struktur bangunan yang tentunya dominan terhadap ongkos secara signifikan. Bahkan untuk mayoritas ada penentuan dimensi struktur (Pondasi, kolom, balok, pelat beton) dan ukuran serta jumlah besi tulangan yang terlampau kecil dari yang seharusnya, sampai-sampai terjadi runtuh atau usia bangunan yang tidak terlampau lama. Hal ini pasti membahayakan anda sebagai pemakai bangunan tersebut. Penentuan dimensi struktur yang tidak mempunyai dasar penentuan atau laporan struktur seringkali terjadi dan dilaksanakan para kontraktor gadungan ataupun kontrakor kawakan yang mengabaikan. Inilah yang menyebabkan tidak sedikit kasus bangunan runtuh yang anda temukan di sejumlah berita di televisi atau yang anda dengar dari masyarakat.
Kontraktor seharusnya menggarap dan membina dengan dasar gambar kerja. Gambar kerja adalahgambar-gambar yang dilengkapi dengan informasi format dan rinci bangunan. Gambar kerja mesti diamini dan disepakati sejak mula sebelum masa pembangunan, Maka apabila kita hendak mengetahui apakah bangunan yang digarap sudah cocok dengan yang ditentukan di awal, kita lumayan memantau dari gambar kerja dan apa yang sudah digarap oleh kontraktor. Jangan ragu guna menuntut penggantian dan pembongkaran yang mesti ditanggung oleh kontraktor, bila kamu menemukan urusan yang tidak cocok dengan gambar kerja yang telah disepakati semenjak awal.